Notification

×

Kode Iklan Disini

Kode Iklan Disini

Ironis,Wanita Ini Profokasi Warga Tolak Bantuan Tokoh Masyarakat Alun Saat Salurkan Bantuan Korban Kebakaran Di Medan Johor

Rabu, 15 Januari 2025 | Januari 15, 2025 WIB Last Updated 2025-01-15T11:43:14Z
Keterangan Foto: Acu, Pelaku Diduga Memprofokasi Tokoh Masyarakat Harun Alias Alun memberikan bantuan Sembako kepada korban kebakaran di Jl.Brigjen Katamso Gang Family, Medan serta rumah yang terbakar.(ist).




Medan] Edan...kata itu lah yang pantas disembatkan kepada seorang ibu rumah tangga belakangan diketahui bernama Acu,Acu tega melarang seorang pria ujur berhati mulia yang hendak memberikan bantuan sembako kepada lima keluarga korban kebakaran di Jl.Brigjen Katamso Gang Family Lingkungan I. 


Tak hanya itu,wanita turunan Tionghoa itu bahkan diduga memprovokasi warga sekitar untuk bersama-sama menolak bantuan dari pria dermawan Alun hingga mengusir korban kebakaran dari pemukiman warga.


Beruntung provokasi itu tidak ditanggapi warga lainnya justru warga sekitar mencemooh aksi provokator tersebut.


Peristiwa penolakan itu berawal dari kebakaran lima unit rumah di Jl.Brigjen Katamso Gang Family pada Jumat (10/1) lalu.


Kebakaran terjadi diduga arus pendek listrik. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu hanya saja kerugian materil mencapai puluhan juta rupiah.


Hingga kini, Polsek Deli Tua masih melakukan penyelidikan motif kebakaran dan lokasipun telah dipasang garis polisi (Police line). Sementara para korban kebakaran terpaksa menumpang dirumah keluarganya masing-masing menunggu ada dana atau donatur untuk membantu membangun rumah mereka.


TOKOH MASYARAKAT DERMAWAN

Mendengar terjadi kebakaran lima unit rumah permanen di Jalan Brigjen Katamso GG Family, seorang tokoh masyarakat Tionghoa yang dikenal masyarakat luas orang yang dermawan bernama Harun yang akrab dipanggil Pak Alun atau Pak Ci mendatangi lokasi kebakaran.


Dengan membawa bantuan berupa bahan makanan dan barang keperluan lainnya, tokoh masyarakat yang tinggal di Jalan Berlian Sari, Kel Kedai Durian, Kec Medan Johor datang kelokasi kebakaran dan bertemu dengan para korban.


Ketua Yayasan Budi Luhur itupun menyerahkan bantuan yang dibawa. Namun seketika, bak disambar petir disiang hari, pria ujur yang sudah berusia 73 tahun itu mendapat penolakan dari seorang wanita mengaku bernama Acu.


Wanita yang tinggal tidak jauh dari rumah kebakaran itu melarang Pak Alun memberikan bantuan kepada para korban. Bahkan, Acu berteriak-teriak memprovokasi warga untuk mengusir korban kebakaran dari daerah tersebut.


Suasanapun sempat ribut. Para korban kebakaran merasa terusik ketenangannya. Pak Alun juga sempat tersulut emosi namun dia menyadari tidak semua orang suka dengan perbuatan baik,  akhirnya Pak Ci  berusaha menenangkan hati dan  sempat memperingatkan wanita paruh baya itu agar tidak melarang niat baiknya memberikan bantuan kepada korban kebakaran.


Akan tetapi, Acu bagaikan tidak perduli. Dia menuding para korban kebakaran bisa membahayakan keselamatan mereka jika api merembet sampai ke rumahnya.


Disambangi dirumahnya, Rabu (15/1) siang, Acu sempat tidak mau keluar dari rumahnya namun setelah disebut dari media, Acu membuka pintu dan sempat berdialog.


Raut wajahnya terlihat tegang suaranya juga keras seolah masih menyimpan amarah.


Ketika ditanya alasan marah dan melarang pak Alun memberikan bantuan kepada korban kebakaran, Acu sempat terdiam."Saya takut api merembet kerumah saya. Dia (Pak Harun red) membuat dapur umum, bagaimana kalau kampung ini terbakar," katanya dengan nada tinggi.


Namun akhirnya ibu rumah tangga itu pasrah dan membiarkan siapapun yang mau memberikan bantuan kepada para korban kebakaran tersebut.


"Terserah, siapapun yang mau memberikan bantuan, saya tidak perduli," ucapnya sembari menutup pintu rumahnya.


Sementara itu, Pak Harun alias Pak Alun yang dimintai tanggapannya mengaku sangat menyesalkan sikap perempuan tersebut yang tidak senang melihat kedatangannya memberikan bantuan kepada korban kebakaran.


"Saya sangat heran, kok ada orang lain yang tidak punya rasa belas kasihan melihat tetangganya yang tertimpa musibah. Sebagai orang yang beriman apalagi bertetangga, tidak seharusnya seorang perempuan bernama Acu merasa iri, dengki dan marah bila ada orang yang datang memberikan bantuan. Bagaimana kalau terhadap diri dia mendapat musibah tapi dilarang orang lain ada yang mau memberikan bantuan," kata Pak Ci dengan nada sedih.


"Semoga tidak ada lagi orang lain sekeras hati Acu, dan saya doakan timbul perasaan iba dari diri dia," ucap Pak Harun.


Sementara itu, korban kebakaran menyampaikan terimakasih kepada pak Harun yang berhati mulia bersedia membantu dengan bahan makanan dan keperluan sehari-hari.


"Kami mendoakan semoga pak Harun diberikan kesehatan, panjang umur dan dilimpahkan rezeki," katanya.


Sejumlah warga Delitua menyampaikan dukungan kedermawanan Pak Alun yang tanpa pamrih menyisihkan rezekinya untuk membantu warga yang tertimpa musibah. Banyak orang kaya dan berkecukupan namun niatnya menyisihkan rezeki kepada orang yang tertimpa musibah atau kepada orang ekonomi lemah tidak mau, tapi pak Harun diusianya yang senja masih berusaha bersedekah.


"Kami melihat selama ini, kalau pak Ci tidak melihat latar seseorang yang akan dibantu. Sudah banyak warga Delitua dan Medan Johor yang dibantunya, bukan hanya warga turunan tapi warga pribumi sudah banyak yang dibantu. Bahkan, beliau dalam setiap hari besar keagamaan seperti bulan Ramadhan, sering memberikan bantuan ke masjid dan kepada warga yang membutuhkan. Demikian juga ketika terjadi covid-19," tuturnya.


Dia berharap supaya Pak Alun sehat dan panjang umur serta rezekinya berlimpah agar supaya bisa membantu masyarakat yang terdampak musibah dan orang kurang mampu.


"Tidak semua manusia bisa menerima kebaikan orang lain, pasti ada yang iri, benci bahkan tidak suka. Bahkan, yang baikpun dilakukan belum tentu semua orang bisa menerima. Pun demikian, sosok Pak Harun tidak kendor semangat. Tidak akan ada orang yang jadi miskin karena suka bersedekah dan Tuhan akan selalu mencukupkan. Tuhan pasti melimpahkan rezeki buatnya," ujar seorang pedagang yang memakai jalan menuju rumah Pak Alun untuk berjualan.(*).