Notification

×

Kode Iklan Disini

Kode Iklan Disini

Ditanya Wartawan,Kepala inspektorat Deli serdang "Ngamuk" Dikonfirmasi Oknum ASN Diperiksa Bawaslu Karena Pose 2 Jari

Sabtu, 19 Oktober 2024 | Oktober 19, 2024 WIB Last Updated 2024-10-19T05:31:08Z
Keterangan Foto; Kepala Inspektorat Kabupaten Deli serdang ngamuk dan rampas Kamera Wartawan.


Deli Serdang] Rekaman video Kepala Inspektorat Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) Edwin Nasution ribut dengan wartawan viral di media sosial. Dalam video itu, Edwin sempat merampas kamera dan nyaris memukul wartawan tersebut.


Dilansir dari CNN Indonesia.com Dalam rekaman video Edwin Nasution yang mengenakan kemeja putih awalnya meladeni pertanyaan beberapa wartawan di depan kantornya.Cekcok pun mulai terjadi saat Edwin menegur seorang wartawan bernama Amiruddin yang ingin merekam pernyataan Edwin.

Edwin kemudian keberatan karena wartawan tersebut dianggap belum meminta izin untuk merekam pernyataannya.

"Kau video video udah izin kau? Kau ambil video sudah ada minta izin enggak kau? Sekarang kau minta izin dulu ke aku kalau kau mau memvideokan. Apa kau, kalau mau ambil video minta izin," kata Edwin sambil marah-marah.


Tersulut emosi karena tak terima dengan sikap Amiruddin yang merekamnya tanpa meminta izin Edwin pun kemudian berusaha merampas kamera sembari mendorong Amiruddin.


Sementara dalam video lain ditempat dan waktu yang sama, sejumlah pria berbaju putih juga ikut terlibat cekcok dengan wartawan lainnya. Terlihat wartawan dan pegawai Inspektorat berbaju putih itu terlibat cekcok hingga akhirnya dilerai.


Kepada wartawan Amiruddin mengatakan peristiwa itu terjadi pada Rabu (16/10) sekitar pukul 11.00 WIB. Kejadian bermula saat sejumlah wartawan mendapatkan informasi terkait Bawaslu Kecamatan Lubukpakam melakukan pemeriksaan anggota Inspektorat yang dianggap tidak netral dalam Pilkada.


"Awalnya itu kan dapat informasi bahwa ada Bawaslu Kecamatan Lubukpakam datang ke inspektorat Deli Serdang untuk melakukan pemeriksaan oknum ASN yang tak netral. Karena sudah dua kali Bawaslu melayangkan surat panggilan, tapi oknum ASN ini enggak datang," kata Amiruddin, Kamis (17/10).


Amiruddin pun mendatangi Kantor Inspektorat Kabupaten Deli Serdang. Sampai di sana, ia langsung menuju ke ruang lobi. Beberapa teman seprofesinya juga ikut menunggu untuk melakukan peliputan.


"Dapat informasi itu, saya rasa bagus ini. Lalu meluncur lah ke sana. Sampai di sana ada dua kawan wartawan sudah menunggu juga. Enggak beberapa lama kami duduk ada beberapa staf di situ keluar masuk kayaknya gelisah dengan kedatangan wartawan," ujarnya.


Saat wartawan datang, pemeriksaan masih berlangsung di ruangan Edwin Nasution.Hingga Edwin Nasution keluar dari ruangan, Amiruddin bersama wartawan lainnya menemui Edwin dan melakukan wawancara terkait pemeriksaan tersebut. 


Amiruddin dan sejumlah wartawan lainnya pun langsung merekam pernyataan Edwin. Namun saat Amiruddin merekam, Edwin kemudian mengamuk.


"Alat kerja saya kan ada dua, kamera besar dan handphone. Karena mau cepat, saya pakai handphone untuk merekam. Jadi Saya rekam terus dari dia (Edwin) keluar itu sampai ke ruang depan teras. Sampai di teras salah satu teman wartawan bilang bang ijin konferensi pers. Kebetulan dia (Edwin) kenal dengan wartawan ini. Dia (Edwin) sempat ngomong memberi statemen, tapi saat melihat saya merekam, dia marah marah seperti video yang beredar," jelasnya.


Menurut Amiruddin, Edwin juga sempat mendorongnya hingga nyaris memukulnya. Tak sampai di situ, Edwin juga merampas ponsel yang digunakan Amiruddin untuk merekam. Edwin mengancam membanting ponsel Amiruddin. Saat keributan terjadi, beberapa pegawai keluar mencoba mengeroyok Amiruddin.


"Kemudian di dekatinya lagi dirampasnya HP saya. Keluar beberapa staf nya yang lain ingin mengeroyok saya. Terus HP saya yang dipegangnya itu mau dibanting. Ya udah kau banting aja, saya bilang. Banting lah. Nanti kupukul kau, begitu kata si kepala inspektorat," urai Amiruddin.

"Saya bilang kau pukul aja, kemudian kami pun dilerai," tambahnya.


Setelah itu, Edwin masuk ke dalam ruangannya. Ponsel milik Amiruddin pun dikembalikan melalui salah seorang wartawan lainnya. Namun situasi kembali memanas. Sebab salah seorang pegawai mencoba memprovokasi. Wartawan lainnya bernama Fani Ardana terlibat adu mulut dan nyaris dipukul.


"Situasi kembali panas ada kawan kami namanya Fani itu terlibat lagi keributan dengan stafnya. Padahal niat si Fani ini menghalangi agar saya tak dipukuli. Jadi saat itu ada pegawai yang memprovokasi sambil membilang pukul pukul. Tapi akhirnya dipisahkan," terangnya.


Terpisah, Kepala Inspektorat Kabupaten Deli Serdang Edwin Nasution saat di konfirmasi wartawan pada Rabu(16/10/24) malam enggan memberikan komentar.

Edwin kemudian hanya mengirimkan sebuah capture tangkapan layar beberapa point kode etik Jurnalistik.

Sebelumnya, Bawaslu memeriksa pegawai Inspektorat Kabupaten Deli Serdang karena diduga melanggar netralitas ASN. Sebab pegawai Inspektorat disebut berpose dua jari saat membagikan zakat dari ASN Pemkab Deli Serdang. Pemilihan Bupati Deli Serdang 2024 diikuti tiga pasangan calon (Paslon) antara lain Paslon nomor urut 01 Sofyan Nasution-Junaidi Parapat dengan partai pengusul Partai PKS, Demokrat dan PBB.

Kemudian pasangan nomor urut 02 Asri Ludin Tambunan dan Lom Lom Suwondo mendapat nomor urut 2 dengan partai pengusul yakni Partai Golkar, Gerindra, PDIP, Hanura, PSI, Partai Buruh, PKB dan Partai Gelora. Selanjutnya, Paslon nomor urut 03 Ali Yusuf Siregar-Bayu Sumantri Agung dengan partai pengusul Partai Nasdem, PAN, Perindo dan PPP.(Tim)