Keterangan Foto: Kabag Ops Polresta Deli Serdang Kompol Johanes M Napitupulu dan Kapolsek Biru-Biru AKP Natanail Sitepu saat menemui massa aksi di Bendungan Lau Simeme,Biru-Biru Deli serdang.Selasa(3/9/24) malam.
Deli Serdang] Puluhan warga Kecamatan Biru-Biru,Deli serdang,Sumatera utara yang mengeruduk bendungan Lau Simeme yang berada di Kecamatan Biru-Biru pada selasa(3/9/24) siang mendadak tenang usai seorang Perwira berpangkat melati satu tiba ke lokasi aksi,di Desa Sarilaba,Kecamatan Biru-Biru Deli serdang.
"Saya datang kemari atas perintah Bapak Kapolresta Deli serdang,kami siap memfasilitasi Bapak-Ibu untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan yang kami anggap lebih tepat ke wakil rakyat yaitu DPRD Deli serdang,perintah Bapak Kapolresta Deli serdang agar kami mengawal bapak ibu," Ujar Kompol Johanes dan disambut hangat oleh massa.
Sebelumnya,Massa membentangkan beberapa spanduk bertuliskan "Pak Jokowi Tolong kami,bantu kami,kemana kami mengadu,bayar tanah kami yang adil dan manusiawi,Harga tanah kami dibuat dibawah harga NJOP,".Demikian tulisan di beberapa spanduk yang dibentangkan
Dalam orasinya,warga mendesak agar pihak bendungan Lau Si Meme segera membayar lahan milik masyarakat yang terkena dampak Proyek Strategi Nasional(PSN) Bendungan Lau Simeme.
"Sebelum proyek ini ada,nenek moyang kami sudah ada disini,bahkan sebelum Indonesia merdeka,bayar tanah kami!," Teriak Warga.
Beberapa petugas dari Polsek Biru-Biru tampak melakukan pengamanan dilokasi.tampak hadir juga Kasat Intelkam Polresta Deli serdang Kompol Syahrial Siregar.
Sampai berita ini diterbitkan puluhan massa masih tampak berada di lokasi degan menggunakan pengeras suara sound sistem memutar lagu "Bongkar" yang di nyanyikan oleh Musisi senior tanah air Iwan Fals.
Kepala Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Kementerian Maruli Sitompul yang diwawancara oleh beberapa wartawan di lokasi menyebut pemerintah tengah melakukan penghitungan dan sebagian diantaranya tengah berproses di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam,Deli serdang.
"Kami ikuti aturan Bang,,sedang dalam penghitungan dan sebagian diantaranya masih berproses di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam," Beber Maruli.
Warga pun mengancam akan menduduki lahan milik mereka yang saat ini sedang dalam pengerjaan proyek bendungan Lau Simeme.(Tim)
