Notification

×

Kode Iklan Disini

Kode Iklan Disini

PT Key-Key Dan Dua Supir Truk,Korban Pengerusakan,Aniaya Hingga Bom Molotov Tagih Janji Kapolrestabes Medan Chek Perkembangan Delapan Pelaku Yang Belum Ditangkap

Jumat, 14 Juni 2024 | Juni 14, 2024 WIB Last Updated 2024-06-13T18:32:09Z
Keterangan Foto: Direktur PT KEY-KEY Marionta Tarigan dan Dua Supir Truk korban penembakan,Penganiayaan Preman Di Deli Serdang didampingi Tim Penasehat Hukum.


Deli Serdang] Keseriusan Satuan Reserse Kriminal Umum Polrestabes Medan dalam menuntaskan kasus teror berbuntut penganiayaan,pengerusakan dan pelemparan Bom Molotov yang terjadi di Kecamatan Pancur Batu,Deli serdang pada Maret dan Mei 2024 lalu masih menjadi tanda tanya bagi PT KEY-KEY berikut dua orang pekerjanya yang menjadi korban puluhan Preman.

Penasehat Hukum PT KEY-KEY Umar Tarigan SH,MH kepada wartawan mendesak Kapolrestabes Medan menepati janjinya untuk memeriksa perkembangan kasus tersebut saat dikonfirmasi oleh sejumlah wartawan di Mapolsek Delitua pada rabu(12/6/24) siang.


"Ya harus kita tagih janji Kapolrestabes Medan untuk menangkap sisa-sisa dari Pelaku teror,Pengerusakan dan Penganiayaan tersebut,baik dari PT KEY-KEY dan Kedua Korban yang juga pekerja PT KEY-KEY," Tegas Umar membalas pesan Konfirmasi Wartawan.


Sebelumnya,Dua supir PT KEY-KEY mengeluhkan Satuan Reserse Kriminal umum Polrestabes Medan,polda Sumatera utara yang masih belum mampu menangkap seluruh pelaku teror dan pengerusakan hingga penganiayaan terhadap sejumlah kendaraan Dumptruk berikut supir milik PT KEY-KEY yang terjadi di Desa Durin Simbelang,Kecamatan Pancur Batu pada jumat(1/3/24) dinihari lalu.


Padahal surat Perintah Penangkapan untuk para tersangka yang disebut-sebut berjumlah 8 orang lainnya sempat diterbitkan pada maret 2024.


Menurut seorang sumber,Ke delapan tersangka tersebut bahkan disinyalir  masih bebas6 berkeliaran di Kawasan Pancur Batu hingga Kabupaten Karo.


Dua orang supir dumptruk yang mengangkut material dari PT KEY KEY CAHAYA GEMILANG yakni Ivan sanzes(30) dan Simon Tarigan(55) masih mengalami trauma setelah menjadi korban pelemparan dan penganiayaan senjata tajam dibagian kepala hingga mengucurkan darah segar.

"Kami terkejut Bang,karena dinihari,apalagi saya gak bawa kernek pas kejadian itu,tolong lah Pak Kapolda Sumut ditangkap preman yang buat kami supir ini resah,takut," Beber Simon kepada wartawan.


Puluhan batu berasal dari para preman itu diakui oleh simon berterbangan ke arah dumptruk yang ia kemudikan.


Peristiwa mencekam tersebut pun sudah di laporkan oleh kedua korban ke Mapolsek Pancur Batu Polrestabes Medan dengan nomor laporan STPL/B/74/III/2024/SPKT/Polsek Pancur Batu yang kemudian dilimpahkan ke Polrestabes Medan/Polda Sumut.


Tak hanya itu,Satuan Reserse Kriminal umum Polrestabes Medan hingga kini juga belum mampu mengungkap para pelaku beserta otak pelaku pelemparan bom molotov terhadap mobil PT Key Key saat melintas di Jalan Jamin Ginting, KM 22,  Desa Namoriam, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang pada senin (5/4/24) malam.


"Mobil di molotov dan dilempari batu oleh OTK. Sampai mobil terbakar dan hancur. Kejadian itu disaksikan oleh perwira Polrestabes Medan , karena kebetulan berada di belakang mobil truk yang saya bawa," kata korban, Johanes Tarigan (supir PT Key Key) kepada wartawan di Pancur Batu, Minggu. (5/4/24). 



Diceritakan warga Desa Tiang Layar Kecamatan Pancur Batu ini, kejadian itu terjadi pada, 5 Maret 2024 lalu . Kala itu, ia membawa mobil truk Mitsubishi BK 8007 FE melintas di tempat kejadian perkara (TKP). Namun ketika ia memasuki perbatasan Desa Durin Sebelang, tiba-tiba ia dihadang oleh sekelompok orang tak kenal (OTK). Kemudian, mereka langsung melakukan penyerangan, melempar molotov, batu dan memukuli mobil menggunakan balok secara berutal. 


Melihat aksi para pelaku, sontak membuat Johanes panik bukan kepalang. Tak mau mati konyol, iapun memutuskan untuk terus melajukan mobil meski dalam kondisi terbakar. Ia pun terus mengemudikan mobil hingga berhasil selamat sampai di rumah. 


"Setelah itu, saya dan perusahaan memutuskan untuk membuat laporan ke Polrestabes Medan, karena perbuatan para pelaku sangat mengancam jiwa saya,"jelasnya.

Menyoal hal itu Kapolrestabes Medan Kombes Pol Teddy Jhon Sahala Marbun yang dikonfirmasi langsung oleh wartawan pada Rabu(12/6/24) Siang kepada wartawan berjanji akan melakukan pemeriksaan perkembangan Kasus tersebut.


"Nanti saya Chek,"Ujar Teddy kepada sejumlah Wartawan.(Tim)