Notification

×

Kode Iklan Disini

Kode Iklan Disini

Polda Sumut Tangkap 5 Komplotan Pembobol ATM di 6 Provinsi, Empat Ditembak

Kamis, 24 Agustus 2023 | Agustus 24, 2023 WIB Last Updated 2023-08-24T03:50:05Z
Keterangan foto: Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi saat konfrensi pers kasus pembobolan ATM.


Sumut] Polda Sumut menangkap lima pelaku komplotan pembobol ATM yang beraksi di enam provinsi di Indonesia.  Mereka beraksi menggunakan senjata api (senpi). Empat dari lima pelaku ditembak di bagian kakinya karena melakukan perlawanan. 

Adapun kelima pelaku yaitu M Pol Agusli alias Ipul alias Aspul, Landi Messa alias Landi, Antoni Silitonga alias Tulang, Arya Hermansyah alias Aldi, dan Indra Putra alias Oyon. Sementara itu, polisi polisi masih mengejar dua pelaku lainnya.
 
Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi menjelaskan, para pelaku beraksi sejak tahun 2023. Pelaku beraksi di 15 lokasi di enam provinsi. Total ada sekitar Rp 3 miliar yang diambil pelaku.

"Ada 15 TKP yang dilakukan pelaku ini. Modusnya membobol, merusak, membongkar, dan mengambil uangnya. Lebih dari Rp 3 miliar uang yang diambil dari 15 TKP ini," kata Irjen Agung saat konferensi pers, Rabu (23/8/2023).

"Kita masih mengejar dua pelaku lain yang akan terus kita upayakan penangkapannya," sambung Irjen Agung.



Agung mengatakan pelaku para cukup terorganisir dalam melakukan aksinya. Sebelum beraksi, mereka terlebih dahulu menyemprotkan cat pilox ke CCTV. Kemduian, pelaku membongkar ATM menggunakan mesin las.

  
Mereka beraksi menggunakan senjata api (senpi). Empat dari lima pelaku ditembak di bagian kakinya karena melakukan perlawanan. 

Adapun kelima pelaku yaitu M Pol Agusli alias Ipul alias Aspul, Landi Messa alias Landi, Antoni Silitonga alias Tulang, Arya Hermansyah alias Aldi, dan Indra Putra alias Oyon. Sementara itu, polisi polisi masih mengejar dua pelaku lainnya.
 
Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi menjelaskan, para pelaku beraksi sejak tahun 2023. Pelaku beraksi di 15 lokasi di enam provinsi. Total ada sekitar Rp 3 miliar yang diambil pelaku.

"Ada 15 TKP yang dilakukan pelaku ini. Modusnya membobol, merusak, membongkar, dan mengambil uangnya. Lebih dari Rp 3 miliar uang yang diambil dari 15 TKP ini," kata Irjen Agung saat konferensi pers, Rabu (23/8/2023).

"Kita masih mengejar dua pelaku lain yang akan terus kita upayakan penangkapannya," sambung Irjen Agung.


Agung mengatakan pelaku para cukup terorganisir dalam melakukan aksinya. Sebelum beraksi, mereka terlebih dahulu menyemprotkan cat pilox ke CCTV. Kemduian, pelaku membongkar ATM menggunakan mesin las.


"Pelaku tidak hanya menyiapkan alat untuk membongkar, tapi juga menyiapkan senjata api untuk menghalau atau melukai orang-orang yang mencoba mengganggu atapun mencegah aksinya," ungkapnya.

Agung mengatakan 15 lokasi pembobolan ATM yaitu,  Sumatera Selatan (Sumsel), Lampung, Jambi, Bengkulu, Riau, Sumatera Barat (Sumbar) dan Sumatera Utara (Sumut). 

"Ada 2 TKP di Sumut, kerugian sekitar Rp 380 juta. Untuk kendaraan melakukan aksi ini disewa oleh mereka," cetusnya.

Tiga dari lima pelaku yang ditangkap merupakan residivis. Usai menghirup udara bebas, pelaku merencanakan aksi untuk membobol mesin ATM.


Agung menjelaskan pelaku ada yang bertugas mengawasi atau mengamati, melakukan survei dan ada yang mengeksekusi. 

"Di survei dulu ATM yang akan dibobol, lalu mereka akan berkoordinasi dengan tim eksekutornya untuk menyiapkan peralatan seperti las, linggis dan lain sebagainya," jelasnya.

Para pelaku dijerat dengan Pasal 363, 365 KUHPidana dan juga UU Darurat mengenai kepemilikan senjata tajam. 

"Penyidik juga akan mengembangkan pencucian uang," katanya. 

Barang bukti yang disita dalam kasus pembobolan ATM. [Suara.com]
Barang bukti yang disita dalam kasus pembobolan ATM. (sumber: Suara.com)
Sementara itu, Dirreskrimum Polda Sumut Kombes Pol Sumaryono mengatakan, aksi ini bermula dari pelaku yakni Ipul, Aldi dan Tulang berkenalan di Lapas Bangkinang, Riau. 

"Kenalan di Lapas Bangkinang, Riau. Setelah keluar mereka dari situ gak ada duit, bergabung lagi, main lagi," cetusnya.

Pelaku beraksi membongkar mesin ATM dan menutup CCTV menggunakan cat pilox. 

"Kemudian membongkar menggunakan linggis lalu diambil uangnya. Sisa uangnya habis, ada yang bangun rumah ada yang narkoba ada yang (biaya) pelarian dia," jelasnya. 

Petugas yang mendapat laporan lalu melakukan penyelidikan dan menangkap kelima pelaku. 

"Awal penangkapan di Palembang, ada juga yang ditembak (kakinya) karena kabur saat ditangkap," cetus Sumaryono. 

Dari pelaku disita barang bukti dua mesin ATM, satu unit mobil, dua alat pemotong besi, tiga tabung gas oksigen, dua selang dan regulator oksigen, empat linggis, dua buah obeng, dua kunci pas, pisau cutter dan senjata api.(Sam)